Jumat, 01 November 2013

Petunjuk Operasional Baitul Maal, by Dudi Akasyah



PEDOMAN HARIAN
BAITUL MAAL


Jakarta 2011


BAB I
TUGAS HARIAN
BAITUL MAAL




Pasal 1
BANTUAN RUTIN YATIM/PIATU

1.    Menyantuni yatim/piatu setiap bulan
2.    Membantu yatim apabila dibutuhkan (disesuaikan dengan kebutuhan)
3.    Yatim/piatu adalah ia yang ditinggal wafat oleh ayah atau ibu, sebelum ia memperoleh pekerjaan atau sebelum menikah, usia maksimal 18 tahun
4.    Yatim, piatu, dan mustahik yang memperoleh bantuan adalah ia yang menetap di lingkungan suatu RW dimana BM telah berdiri di lingkungan RW yang bersangkutan







Pasal 2
BANTUAN RUTIN DHUAFA (FAKIR MISKIN)

1.    Santunan bulanan kepada yang benar-benar miskin, termasuk mereka yang cacat mental
2.    Apabila sulit menentukan dhuafa maka santunan dhuafa belum perlu dilaksanakan







Pasal 3
BANTUAN RUTIN SYIAR ISLAM
Bantuan bulanan kepada :
1.    Remaja Islam / Remaja Masjid Putra
2.    Remaja Islam / Remaja Masjid Putri
3.    Majlis Taklim Ibu
4.    Majlis Taklim Bapak
5.    Masjid
6.    Madrasah
7.    PAUD
8.    Kebutuhan Syiar Islam
9.    Hari Besar Islam








Pasal 4
BANTUAN MUSAFIR
1.    Apabila ia benar-benar musafir maka Baitulmaal membantunya (besarannya disamakan dengan santunan kepada dhuafa)
2.    Apabila pengakuan dia meragukan, silahkan beri uang secukupnya untuk kebutuhan makan satu kali.














Pasal 5
BANTUAN KAIN KAFAN (DANA KEMATIAN)
Baitul Maal memberikan kain kafan atau dana kematian




Pasal 6
PINJAMAN
Diberikan untuk darurat (menyelamatkan nyawa seseorang), sifatnya hanya membantu. Jumlahnya disesuaikan.






Pasal 7
SANTUNAN MAKSIMAL
Silahkan tentukan santunan maksimal oleh Pengurus Baitul Maal RW, sifatnya hanya membantu. Jumlahnya disesuaikan.


Pasal 8
MU’ALAF
Apabila ada yang ikrar masuk Islam maka Baitul Maal memberi hadiah kepadanya







Pasal 9
DANA OPERASIONAL
Dana operasional diambil dari Amil, yaitu 1/8 dari pemasukan kotor setiap bulannya. Dana operasional diperuntukan untuk biaya pengecekan dan tertib administrasi.




Pasal 10
Ayat 1
PENGECEKAN KOTAK
Pengecekan kotak wajib tepat waktu, yaitu H-3 sampai H+3
Pasal 10
Ayat 2
STOK UANG
Baitul Maal harus memiliki dana setiap saatnya. Kas Baitul Maal tidak boleh kosong, sebab kalau dana kosong, bukanlah disebut Baitul Maal, Baitul Maal merupakan gudangnya harta umat Islam. Dana yang tersedia merupakan dana jaga-jaga yang siap membantu dalam setiap situasi





Pasal 11
LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan disampaikan secara rutin
1.     Setiap bulan (minimal 3 bulan sekali), laporan tulisan ke tiap-tiap RT  atau masjid, laporan lisan di masjid sebelum shalat jum’at
2.     Setiap tahun dalam bentuk kalender tahunan














PASAL 12
Masjid dan Pesantren
1.    Baitul Maal membantu kebutuhan Masjid
2.    Baitul Maal membantu pendidikan keislaman seperti Pesantren dan Madrasah
3.    Jumlah bantuan disesuaikan dengan program yang lainnya
4.    Untuk pembangunan Masjid atau Pesantren maka perlu dibentuk panitia khusus atau panitia pembangunan Masjid “Panitia Renovasi”. Baitul Maal sifatnya hanya membantu mengingat banyaknya tanggung jawab yang diemban Baitul Maal



PASAL 13
Bantuan Bencana
1.    Apabila ada bencana di lingkungan RW yang bersangkutan maka Baitul Maal reaksi cepat menurunkan bantuan (misalnya: banjir, kebakaran dsb)
2.    Baitul Maal menurunkan bantuan apabila ada bencana alam Nasional atau Internasional, khususnya yang menyangkut umat Islam







BAB II
Pedoman dan Definisi Baitul Maal

Pasal 1
LANDASAN PEMIKIRAN
1.    Al Qur’an dan Al Hadits
2.    Yatim, Miskin, dan Syiar Islam yang berada di lingkungan kita merupakan tanggung-jawab kita
3.    Melalui Baitul Maal maka kemaslahatan umat Islam akan terwujud
4.    Baitul Maal didirikan oleh Para Nabi. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW mendirikan Baitul Maal, diteruskan oleh Para Khulafaurrasyidin (Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib).
5.    Baitul Maal Indonesia berdiri pada tanggal 09 Dzulhijjah 1427 H / 28 Desember 2006 M
6.    Sebagai cikal-bakalnya, pada tanggal tersebut di atas, berdiri BM Attaqwa RW 05 KGB dan BM Al-Ikhlash RW 03 KGB.
7.    Melalui dana bergulir dari 2 BM tersebut di atas maka berdirilah 5 BM di RW Tetangga.
8.    Apabila 5 BM tersebut telah mapan maka kelima BM tersebut mempunyai tanggungjawab untuk membantu RW-RW terdekat untuk mendirikan BM
9.    Selanjutnya akan berdiri BM Tingkat Kelurahan (BM-Kel), BM Tingkat Kecamatan (BM-Cam), BM Tingkat Kotamadya (BM-Kota), BM Tingkat Propinsi (BM-Prop), BM Tingkat Indonesia (BM-Nas), dan BM Tingkat Internasional.
Pasal 2
DEFINISI
Kata “Baitul Maal” berasal dari Bahasa Arab yang artinya Rumah Kekayaan Umat Islam yang berasal dari zakat, sedekah, dan sumber yang lainnya (seperti ghanimah, dan sebagainya).

BAB III
KELEMBAGAAN

Pasal 1
INDEPENDENSI

1.    Baitul Maal merupakan lembaga mandiri atau independen
2.    Baitul Maal bermitra dengan Ketua Masjid, Ketua RW, Ketua Majlis Taklim, Ketua Remaja Islam, dan lembaga terkait.
3.    Baitul Maal berkoordinasi dengan BM yang berada di atasnya, seperti Baitul Maal kelurahan.
4.    Baitul Maal tidak berpihak kepada salah satu partai politik, ataupun salah satu ormas, akan tetapi Baitul Maal milik seluruh warga Muslim di suatu RW atau suatu kampung
5.    Baitul Maal tingkat RW melayani kebutuhan umat islam di lingkungan RW tersebut




Pasal 2
PERIODE KEPENGURUSAN
1.    Oleh sebab Baitul Maal mencontoh Nabi Muhammad SAW dan Khulafau’rrasyidin maka masa kepengurusan Baitul Maal mengacu kepada Sistem Khulafau’rrasyidin.
2.    Penjabaran tentang sistem ini akan dimusyawarahkan lebih lanjut
3.    Pengurus Baitul Maal terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Petugas Pengecek Kotak (Pelayanan)



Pasal 3
Badan Hukum

1.    Apabila ingin menghemat dana, maka silahkan menginduk kepada Badan Hukum yang sudah ada, yakni Baitul Maal Indonesia, Badan Hukum: Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia No: AHU.2084.AH.01.04.Tahun.2010
2.    Apabila ada perubahan tentang Badan Hukum maka akan dilakukan melalui musyawarah




BAB IV
DANA BERGULIR

1.    Apabila nanti Baitul Maal RW sudah mapan maka Baitul Maal yang bersangkutan harus mengeluarkan dana bergulir untuk membantu memfasilitasi masyarakat Muslim lain untuk  mendirikan Baitul Maal
2.    Membantu RW terdekat terlebih dahulu. Semakin banyak Baitul Maal berdiri maka akan semakin banyak dana bergulir yang terkumpul. Semakin banyak dana bergulir terkumpul maka akan semakin banyak  Baitul Maal berdiri di tiap-tiap wilayah guna menuju Baitul Maal Internasional
3.    Apabila dana bergulir terkumpul cukup banyak maka perlu ada “Tim Sukses” pendirian Baitul Maal, yang bertugas membuka  Baitul Maal- Baitul Maal yang baru
4.    Tahapan-tahapannya sebagai berikut: Baitul Maal RW – Baitul Maal Kelurahan – Baitul Maal Kecamatan - Baitul Maal Kotamadya -  Baitul Maal Provinsi - Baitul Maal Nasional - Baitul Maal Internasional








BAB V
Penutup


Apabila ada kekurangan terhadap pasal-pasal tersebut di atas maka dapat diperbaiki di masa yang akan datang melalui musyawarah.


Tim Perumus Baitul Maal (April 2011)
DUDI AKASYAH, SAg, MSi. DKK
Call Center: 085 222 777 235
Alamat: Jl Boulevard Gading Raya Rukan Vila Gading Indah Blok A2 No 8 Kelapa Gading Barat
Jl Gading Raya 1 No 8 A (Baitul Maal/Madrasah Attaqwa) Kelapa Gading Barat
Jl P. Penyengat 1 (Baitul Maal/Masjid Al-Ikhlash) Kelapa Gading Barat



BAITUL MAAL
www.baitul-maal.org

Tentang Logo :
Bulat dari atas ke bawah: Tumpukan koin sedekah dan zakat
Bulan sabit dan bintang: Awal / pelopor kebangkitan umat Islam
Embun-embun: Segar, Bersih, dan Menyehatkan
BM tulisan emas: Kemakmuran dan keberkahan
Warna dasar Biru: Sejuk 










Tim Perumus Baitul Maal (April 2011)
 



Tim Perumus Baitul Maal (April 2011)
 
 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar