Dalam presentasi diuraikan tentang pentingnya lingkungan suatu Masjid dan Rukun Warga (RW) memiliki Baitul Maal untuk memperhatikan kondisi yatim dan dhuafa yang berada di sekitar Masjid dan RW. Presentasi dilaksanakan 02 Februari 2014.
BAITUL MAAL
Rabu, 28 Mei 2014
Presentasi di Masjid Al-Mustaqim Kelapa Gading Barat
Dalam presentasi diuraikan tentang pentingnya lingkungan suatu Masjid dan Rukun Warga (RW) memiliki Baitul Maal untuk memperhatikan kondisi yatim dan dhuafa yang berada di sekitar Masjid dan RW. Presentasi dilaksanakan 02 Februari 2014.
Kamis, 28 November 2013
Jumat, 01 November 2013
Baitul Maal Al-Ikhlash dan Baitul Maal Attaqwa
BAITUL MAAL
Berdirinya Baitul Maal Al-Ikhlash RW 03
Kelapa Gading Barat
Baitul Maal Attaqwa RW 05 KGB
Oleh: Dudi Akasyah
31
Januari 2012
Bermula di Tahun
2004
Sekitar tahun 2004, kami biasa berkumpul
dengan para pemuda dan remaja masjid. Kami mengkaji berbagai hal. Mengaji
bersama, mengadakan kegiatan-kegiatan, dan kegiatan lainnya. Kami sering
berkumpul di Masjid Arrohmah (Kavling C) dan Masjid Al-Ikhlas di Jalan P Galang
Kodamar.
Hampir setiap bertemu di masjid,
khususnya setelah shalat subuh, kami selalu mengadakan tausiyah, khususnya
tausiyah untuk kami diri sendiri. Setelah jam 06.00 kami pun kembali ke rumah
masing-masing, bersiap diri masuk ke kantor atau tempat pekerjaan
masing-masing.
Terjalinnya persahabatan dan silaturahmi
merupakan anugerah tersendiri bagi kami, paling tidak untuk meningkatkan
semangat bekerja, semangat berkarya, dan mencari ide-ide yang berguna bagi
masyarakat.
Ide Terbentuknya
Hingga pada suatu saat tercetuslah ide
bahwa kami akan mengeluarkan zakat yang dikumpulkan bersama rekan-rekan remaja
masjid. Kami kumpulkan bulan demi bulan. Kami juga silaturahmi dan menghubungi
Ketua RW yang ada di lingkungan masjid, untuk menanyakan ada berapa yatim yang
ada di lingkungan RW, kami juga bersiap untuk mendata siapa fakir miskin yang
ada di lingkungan tersebut.
Kami mulai menyantuni mustahik setiap
bulannya. Meskipun jumlah santunan sedikit namun kami sangat berbahagia. Kami
merasakan bahwa kami telah menjadi menusia yang dapat membantu, meskipun hanya
sedikit namun bagi kami hal itu merupakan modal awal untuk terus belajar,
ikhlas, berkreasi, dan mengasah ide dan aplikasi. Alhamdulillah, jumlah anggota baitul maal semakin banyak. Para
orang tua kami dan jamaah masjid banyak yang ikut bergabung sehingga kegiatan
pun semakin meriah.
Kemudian muncul ide untuk menyebarkan
kotak ke rumah-rumah Muslim di suatu RW, alasan kami: [1] Sebenarnya tetiap
warga ingin menyantuni yatim, dhuafa, dan syiar Islam yang ada di lingkungannya
namun mereka belum tahu bagaimana caranya. [2] Kami merasa tidak mampu jika
harus memberi besar, namun jika sedikit
tidak mencukupi [2] Uang recehan sisa belanja seringkali mubazir tercecer
percuma [3] Uang serupiah apabila digabungkan dengan rupiah warga lainnya maka
akan layak untuk memberi santunan
[4] Warga sangat ingin membantu yatim,
dhuafa, dan syiar Islam namun mereka tak mampu jika ditangani sendiri dan
menginginkannya bersama-sama/bergotong-royong. [5] Warga akan puas dan mudah
mengecek orang-orang yang mendapat santunan sebab mustahik adalah warganya
sendiri. [6] Warga sangat berharap agar ada penggerak untuk mewujudkan wadah
tersebut.
[7] Pengurusnya berasal dari warga /
jemaah masjid / remaja Islam dari kalangan mereka sendiri sehingga peka
terhadap kondisi warganya. [8] Membantu untuk menyemarakkan masjid dan
meringankan tugas-tugas pengurus RW khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan
dan kreasi lainnya dalam lingkup syiar Islam.
Berkaitan Nama
Baitul Maal
Apa nama untuk program ini? Kami memberi
nama “Baitul Maal.”
Baitul Maal artinya bait yaitu rumah, wadah, gudang atau lembaga. Maal artinya kekayaan atau harta umat Islam yang diperoleh dari
zakat maal, infaq, atau sedekah. Dilihat dari sejarah Baitul Maal didirikan oleh Para Nabi, diteruskan oleh Nabi Muhammad
Saw, diteruskan oleh khalifah Abu Bakar Shiddiq ra dan seterusnya.
Apa yang menjadi alasan bagi kami
tentang penamaan “Baitul Maal.” Ada beberapa pertimbangan kami menamakan
kegiatan ini sebagai Baitul Maal.
[1] Untuk memperkenalkan dan
memasyarakatkan Baitul Maal sebagaimana yang disebutkan dalam syariat Islam
[2] Kami belum mampu mewujudkan baitul
maal dalam skala internasional sebagaimana yang diterapkan Nabi Muhammad SAW
dan Khulafaurasyidin, namun kami ingin memulainya meski dari lingkup RW. Bukankah
ada pepatah, mulai dari diri sendiri dan kelak akan melingkupi seluruhnya.
[3] Kami ingin bahwa Baitul Maal tidak
hanya dibahas dalam tataran teoritis tetapi sudah saatnya diwujudkan secara
praktik.
[4] Selama ini cenderung saat mendengar
Baitul Maal hanya sebatas kisah yang mengawang-awang, atau hanya sebatas sirah
nabawiyah yang tidak dapat membumi untuk saat ini; kami ingin menunjukan bahwa
Baitulmaal dapat membumi (down to earth) dan
aplikatif untuk masyarakat jaman sekarang.
[5] Kami melihat bahwa masjid merupakan
pusat kekuatan umat, di samping ibadah mahdzah (seperti shalat, dzikir) namun
juga berfungsi sebagai pusat ibadah ghair mahdzah (seperti membantu yatim,
dhuafa, dan kemaslahatan umat). Dengan kehadiran Baitul Maal di masjid maka
kami berharap bahwa masjid dapat menjadi sentral untuk ibadah mahdzah dan
ibadah ghairi mahdzah sebagaimana tersebut di atas.
[6] Mendirikan Baitul Maal tingkat RW
merupakan hal yang realistis jika dilihat dari kemampuan kami, untuk
selanjutnya jika program ini berhasil maka kami semakin terpacu untuk
mengembangkan kepada lingkup yang lebih luas, bahkan jika bisa mewujudkan
baitulmaal di muka bumi. Namun sekali lagi, hal itu harus dimulai dari hal
terkecil, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari sekarang, katakanlah bisa dan
siap untuk bergerak.
Seluruh warga
Muslim dilibatkan
Setelah kami berkoordinasi dengan Ketua
Masjid dan Ketua RW maka kami pun menyebarkan kotak-kotak kecil ke rumah-rumah,
dilengkapi dengan surat edaran yang dilegalisasi oleh Ketua Masjid dan Ketua
RW. Di masing-masing kotak kami tempelkan tanda terima dan tujuan kegiatan.
Prediksi kami tepat bahwa ternyata
seluruh warga muslim sangat bersemangat dengan adanya kegiatan Baitul Maal.
Mereka menyambut sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa kita sebagai umat Islam
rindu dengan kepedulian, rindu untuk memperhatikan yatim, iba kepada tetangga
yang miskin, dan semangat memeriahkan syiar Islam.
Kita juga merasakan betapa semangat amal
ibadah yang dikerjakan bersama-sama. Betapa semangat sedekah yang dilakukan
secara bersama-sama.
Alhamdulillah
ibarat mata air, maka Baitul Maal
seperti mata air yang menjadi penawar kasih sayang dan kepedulian sesama warga
Muslim. Setiap bulannya Baitulmaal menyantuni kepada tiap yatim Rp 100.000 per
orang; dhuafa Rp 50.000 per orang; membeli kain kafan dan Rp 500.000 bagi warga
yang meninggal; pembinaan pengajian remaja; mendanai kegiatan-kegiatan Islam;
membantu korban musibah bencana alam; dan sebagainya. Kami berharap bahwa
bermula dari kegiatan ini kelak akan memberi manfaat yang lebih banyak lagi.
Seperti Putik
Sari yang Disebarkan Angin
Seperti putik sari yang disebarkan oleh
tiupan angin, kegiatan Baitulmaal telah berdiri di RW tetangga, yaitu Baitul
Maal Sub-Cabang Kelapa Gading Barat, Baitul Maal Assalam RW 09 KGB, BM Barokah
RW 01 KGB, dan BM Al-Islam RW 04 KGB.
Di Kelurahan tetangga yaitu Kelurahan
Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading, telah berdiri Baitul Maal Roudhotul
Jannah RW 09, dan Baitul Maal Amanah Umat Pegangsaan Dua Kelapa Gading.
Rekan-Rekan
dalam Tim Baitul Maal
Kami mengundang kepada rekan-rekan yang
berminat untuk bergabung bersama kami. Melayani masyarakat, memberi kontribusi
kepada umat. Mewujudkan kebersamaan untuk beramal-salih. Apalah arti potensi
yang dimiliki jika tidak ada personel yang terlibat dalam kegiatan baitulmaal.
Kami berharap dan selalu berdoa semoga
rekan-rekan ikut bergabung dengan kami sehingga kekuatan untuk membangun umat
semakin bertambah. Masyarakat sudah memberi kepercayaan kepada baitulmaal maka
tugas kita adalah bagaimana supaya personel semakin bertambah sehingga tugas
dapat dipikul secara bersama-sama.
Alhamdulillah
rekan-rekan dalam tim baitulmaal
berjalan secara kompak, semangat, inspiratif, dan kreatif. Kami memohon kepada
Allah SWT semoga Allah mencurahkan berkah dan pahala yang banyak untuk kita
semua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah
menjadi muzakki yang istiqamah semoga Allah memberi balasan yang lebih baik dan
lebih banyak kepada Bapak/Ibu/Saudara, amin
ya Robbal alamin.
*****
Kita sudah memulai Baitumaal sejak tahun
2004, dan alhamdulillah sampai tahun 2012 telah berkembang dan
semakin baik. Mudah-mudahan secara bertahap Baitul Maal dapat menyebar dari
satu wilayah ke wilayah lainnya. Kami mempunyai cita-cita bahwa kelak akan
berdiri baitul maal di seluruh RW se DKI Jakarta sehingga semua yatim, dhuafa,
dan syiar Islam di wilayah Jakarta dapat diperhatikan secara optimal. Satu hal
yang terpenting adalah kita harus memulai, kemudian amanah dan istiqamah, maka
Allah SWT akan memberi jalan keluar kepada kita untuk mewujudkan cita-cita
tersebut.
31 Januari 2012
Menuju Baitul Maal Propinsi
RENCANA UNGGULAN
BAITUL MAAL/RUBM
(Mendirikan BM se-Jakarta Raya)
Jakarta Maju! Cukup dengan Uang Receh
Oleh: Dudi Akasyah
31
Januari 2012
Rencana kami adalah mendirikan
Baitul Maal di seluruh RW yang ada di wilayah Jakarta, dengan cara kerja yang
telah dicontohkan di 5 RW yang ada di Kelurahan Kelapa Gading Barat. Kami
menamakan “rencana mendirikan Baitul Maal di seluruh RW yang ada di Jakarta”
dengan sebutan “Rencana Unggulan-Baitul Maal” disingkat “RU-BM.”
Kami membutuhkan dana untuk
mewujudkan rencana tersebut. Di Jakarta terdapat sekitar 260 Kelurahan.
Umpamanya masing-masing Kelurahan terdapat 20 RW, maka di Jakarta terdapat 5.200 RW. Dana untuk mendirikan Baitul Maal
per RW-nya Rp 10.000.000,- maka dana yang dibutuhkan adalah Rp 52.000.000.000,-
(Lima puluh dua milyard rupiah) untuk kurs dolar (Rp 9.300) tahun 2012.
Apabila program RUBM berhasil
maka diasumsikan pendapatan BM-RW Rp. 5.000.000,- per bulannya, maka akan
diperoleh pemasukan per bulan
sebesar Rp 26.000.000.000,- (dua puluh enam milyard rupiah). Dengan demikian,
BM se Jakarta pemasukan per tahunnya dapat
mencapai Rp 312.000.000.000,-
Jika di setiap RW-nya ada 30
yatim maka 30 anak x 5.200 RW = 156.000 anak yatim yang ada di Jakarta. Jika
dibulatkan maka terdapat 200.000 anak yatim di Jakarta Raya. Maka jika bantuan
per bulannya Rp 50.000 per yatim maka total bantuan setiap bulannya adalah Rp
10.000.000.000 (sepuluh milyard), santunan dhuafa Rp 5 milyar, dan sisanya
untuk kas, dan jatah amil untuk gaji staf BM.
Apabila pengeluaran rutin
bulanan BM sebesar 50 persen yaitu Rp
156.000.000.000,- maka masih ada Rp
156.000.000.000,- untuk menyelenggarakan:
(1) Rumah Sakit Gratis Untuk Umum (RSGU), (2) Sekolah-Universitas/Pesantren
Gratis untuk Umum (SUPGU), (3) Pemakaman Gratis untuk Umum (PGU), (4) Sentral
Pelayanan Musafir (SPM).
Pemasukan di atas diasumsikan
hanya pemasukan dari uang receh, belum termasuk dari pemasukan ZIS.
Lokasi Percontohan
Kami akan menjadikan BM Attaqwa
RW 05 Kel Kelapa Gading Barat dan BM RW 03 KGB sebagai proyek percontohan RUBM.
Sekaligus kami menjadikannya sebagai BM-Pusat.
Dana yang
Dibutuhkan untuk RUBM
Dana yang dibutuhkan untuk RUBM
berjumlah Rp 52.000.000.000,- (Lima puluh dua milyard rupiah) untuk kurs rupiah
tahun 2012. Dengan jumlah dana tersebut, kita dapat mendirikan BM di seluruh RW
se DKI Jakarta.
Sebenarnya, dengan dana yang
seadanya juga dapat mewujudkan cita-cita tersebut, hanya waktu yang diperlukan
untuk mewujudkan RUBM menjadi lebih lama. Di sisi lain sebenarnya banyak kami
lihat belanja yang dilakukan oleh beberapa instansi kurang menemui sasaran.
Padahal anggaran yang mereka keluarkan jumlahnya berkali lipat lebih besar dari
dana RUBM.
1.
Dana yang dibutuhkan Rp 52 Milyard
2.
Jika telah berdiri BM RW maka Asumsi Pemasukan Per Bulan
Rp 26 Milyard
3.
Pemasukan Per Tahun Rp 312 Milyard
Dengan jumlah tersebut maka cukup untuk memberi bantuan
bulanan kepada para yatim se Jakarta Raya, para dhuafa, mustahik, serta
mewujudkan (1) Rumah Sakit Gratis Untuk Umum (RSGU), (2)
Sekolah-Universitas/Pesantren Gratis untuk Umum (SUPGU), (3) Pemakaman Gratis
untuk Umum (PGU), (4) Sentral Pelayanan Musafir (SPM).
Demografi Kota
Jakarta
Wilayah Jakarta terbagi ke
dalam 6 Kotamadya, yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakbar, Jakut, Jaksel,
dan Kep Seribu. Memiliki + 260 Kelurahan atau + 5.200 RW.
Cara Kerja Baitul
Maal Rukun Warga (BM-RW)
Kami menyebarkan kotak-kotak
kecil ke setiap rumah warga Muslim. Warga memasukkan uang receh se-ikhlasnya.
Kemudian setiap bulan petugas mengecek kotak. Selanjutnya uang dikumpulkan,
sebagiannya didistribusikan kepada yatim dan dhuafa, sebagiannya lagi
dimasukkan sebagai kas BM-RW.
BM RW dikelola oleh Masyarakat
Muslim yang berada di RW bersangkutan. Kami menemukan fakta bahwa rata-rata
pemasukan dari setiap rumah adalah Rp 40.000. per bulan. Dalam ujicoba yang
kami lakukan, di RW 03 KGB yang terdiri dari 15 RT perolehan perbulannya adalah
Rp 14.000.000,- (350 rumah x Rp 40.000 = Rp 14.000.000). Adapun pemasukan di RW
05 KGB yang terdiri dari 5 RT pemasukannya Rp 5.000.000 per bulan (125 rumah x
Rp 40.000 = Rp 5.000.000).
Iklan BM
Fakir miskin dan anak yatim dipelihara oleh BM-RW. Sudahkah dilingkungan
anda berdiri Baitul Maal RW? Warga Muslim bersatu dalam zakat dan sedekah untuk
Yatim, Dhuafa, dan Syiar Islam di lingkungan kita.
Berapakah Jumlah
Yatim yang Ada di Jakarta?
Jika di setiap RW-nya ada 30
yatim maka 30 anak x 5.200 RW = 156.000 anak yatim yang ada di Jakarta. Jika dibulatkan
maka terdapat 200.000 anak yatim di Jakarta Raya. Maka jika bantuan per
bulannya Rp 50.000 per yatim maka total bantuan setiap bulannya adalah Rp
10.000.000.000 (sepuluh milyard)
Yuk, kita gerakan seluruh warga
Muslim di Jakarta agar bahu membahu membantu seluruh yatim di Jakarta Raya.
Kita cukup hanya memfasilitasi barangnya saja. Yaitu menyebarkan kotak-kotak
kecil ke seluruh warga Muslim Jakarta, kemudian kita cek setiap bulan, dan kita
distribusikan setiap bulannya. Jika ada saldo sisa, kita bantu dhuafa dan syiar
Islam di Jakarta Raya.
Langkah Mewujudkan
RU-BM
Apabila dana sudah siap maka
langkah-langkah yang akan kami tempuh adalah:
1.
Mengundang
Seluruh Walikota di Jakarta Raya, atau jika Bapak Gubernur berkenan hadir maka
beliau juga akan kita undang
2.
Kami juga
akan mengundang MUI Jakarta, Dewan Masjid Jakarta, Forum Majis Taklim dan
instansi terkait
3.
Jika
koordinasi sudah matang, kami akan mengundang seluruh Ketua RW se DKI Jakarta,
di saat pertemuan itu kami akan menyampaikan paparan, termasuk mengirim puluhan
ribu kotak kecil (jutaan kotak?) ke seluruh RW di Jakarta
4.
Kami akan
mengirim 260 petugas BM (masing-masing kelurahan dikirim 1 petugas BM)
5.
Mendirikan
BM di tiap-tiap RW
6.
Dana yang
masuk, sebagiannya diperuntukan untuk kepentingan masyarakat Muslim setempat,
dan sebagiannya akan digabungkan di BM Jakarta Raya
7.
Selanjutnya
BM Jaya mendirikan (1) Rumah Sakit Gratis Untuk Umum (RSGU), (2)
Sekolah-Universitas/Pesantren Gratis untuk Umum (SUPGU), (3) Pemakaman Gratis
untuk Umum (PGU), (4) Sentral Pelayanan Musafir (SPM).
8.
BM Jaya
bersiap sedia mendirikan BM Nasional guna membantu Propinsi yang lain
9.
Apabila BM
Nasional sudah berdiri, maka akan bersiap sedia mendirikan BM Internasional
melalui kerjasama dengan negara-negara kaya (Muslim) seperti Malaysia, Kuwait,
Arab Saudi, Brunai dsb. guna membantu para yatim dan dhuafa di negara-negara
miskin, seperti membantu negara Ethiopia, Somalia, Palestina, dsb.
Laporan Bulanan
Setiap bulan, BM-Jakarta Raya,
akan menyampaikan laporan bulanan. Laporan akan disampaikan secara tertulis
kepada masyarakat se Jakarta Raya, baik melalui pemerintah Prop DKI Jakarta
diteruskan sampai kepada Pengurus RW-RT, maupun ke Dewan Masjid, dan instansi
terkait, melalui jaringan Baitul Maal, melalui internet, atau kami sediakan laporan
di masing-masing Posko BM bagi siapa saja yang akan mengecek situasi saldo.
Kami Mengajak
Kepada Para Agniya, Perusahaan Multinasional dan Badan/Lembaga Zakat
Masyarakat Jakarta sebenarnya
siap bersinergi dan memberi bantuan kepada para yatim dan dhuafa di Jakarta,
namun mereka perlu ada pemicu atau penggerak. Melalui RUBM maka Perusahaan
Nasional, Perusahaan Multi Nasional, Para Pengusaha dan Para Aghniya dapat
mempelopori dan memfasilitasi melalui distribusi kotak-kotak kecil ke seluruh
rumah di Jakarta. Kami juga mengajak pemerintah, lembaga zakat seperti Dompet
Dhuafa, PKPU, Baznas, dan lembaga zakat lainnya untuk bersama-sama menyantuni
yatim dan dhuafa se-DKI Jakarta.
******
Melalui catatan ini, semoga
kiranya banyak Perusahaan yang tertarik untuk bergabung dengan kami. Melalui
support dana, kami akan membelanjakannya untuk keperluan logistik baitul Maal,
seperti pembelian kotak-kotak kecil, kesekretariatan, dan biaya sosialisasi.
Catatan ini, masih berupa rencana atau wacana. Adapun sekarang kami masih
mengelola Baitul Maal Tingkat RW yaitu di BM Al-Ikhlas RW 03 Kelurahan Kelapa
Gading Barat dan BM Attaqwa RW 05 KGB. Meskipun demikian, semoga melalui
rencana ini, Allah SWT berkenan untuk mencatatnya sebagai kebaikan yang
sempurna, amin ya Mujiba Sa-ilin.
5 Mei 2012
Klarifikasi: Setelah penulis melakukan penelusuran, diketahui bahwa DKI Jakarta
memiliki 267 Kelurahan
Langganan:
Postingan (Atom)